DampakPositif dan Negatif Tenaga Endogen| Tenaga Endogen terdiri atas tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi yang memberikan dampak bagi kehidupan manusia, Sekian Artikel tentang Dampak Positif dan Negatif Tenaga Endogen semoga bermanfaat (Sumber :Geografi, Hal : 84-86, Penerbit : Erlangga.2004. Jakarta, Penulis : P. Ginting dkk) - Mungkin Adjarian banyak yang sudah tidak asing dengan istilah Artificial Intelligence AI atau kecerdasan buatan. Apa itu AI? AI dibuat melalui proses pemrograman untuk memudahkan kegiatan manusia. AI dapat diartikan sebagai sistem komputer yang khusus memecahkan masalah kognitif yang berkaitan dengan kecerdasan manusia. Beberapa tahun terakhir ini, AI mengalami banyak kemajuan, Adjarian. AI telah digunakan di berbagai bidang kehidupan manusia, seperti industri, pendidikan, bisnis, teknologi, sampai kesehatan. Jadi, AI adalah bidang luas dalam ilmu komputer yang berfokus pada menciptakan mesin-mesin cerdas yang mampu melakukan berbagai tugas. Misalnya tugas tentang pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah, persepsi, pemahaman bahasa alami, dan pengambilan keputusan. Meski begitu, ada dampak positif dan negatif yang dihadirkan karena penerapan AI ini, Adjarian. Berikut beberapa di antaranya. Dampak Positif Penerapan Artificial Intelligence Dampak positif dari penerapan AI, di antaranya Baca Juga Bagaimana Menggunakan Google Bard untuk Belajar Lebih Efektif? DampakPositif dan Negatif Abu Vulkanis Ini barangkali salah satu manfaat kegiatan vulkanisme. Kenapa gunung api bisa menyuburkan tanah? Ketika gunung meletus banyak mengeluarkan abu. Abu vulkanis ini pada awalnya menutupi daerah pertanian dan merusak tanaman yang ada. Namun dalam jangka waktu setahun atau dua tahun saja, tanah ini menjadi Home » Materi » Geografi » Bagaimana Proses Terjadinya Vulkanisme dan Dampaknya Bagi Kehidupan? - Senin, 01 November 2021 1515 WIB Vulkanisme adalah proses yang berhubungan dengan aktivitas gunung api gunung api aktif, yakni pergerakan magma dari dalam litosfer yang menerobos ke lapisan atasnya atau sampai ke permukaan bumi. Proses terjadinya vulkanisme Berdasarkan artikel yang ditulis proses terjadinya vulkanisme terdiri dari 4 proses diantaranya Dinamika Litosfer dengan Aktivitas Vulkanisme, Vulkanisme pada Tepi Lempeng Divergen, Vulkanisme pada Tepi Lempeng Konvergen, dan Vulkanisme Intra Plate. Berikut penjelasan selengkapnya. 1. Dinamika Litosfer dengan Aktivitas Vulkanisme Arah gerakan lempeng secara horizontal berasal dari arus konveksi pada mantel bumi. Arah gerakan lempeng tersebut dapat menjadi vertikal apabila lempeng mengalami konvergensi. Akibat gerakan tersebut dapat bersifat kimiawi, yaitu vulkanisme. Pada proses vulkanisme, magma akan keluar melalui celah atau patahan pada tepian lempeng kerak bumi. 2. Vulkanisme pada Tepi Lempeng Divergen Magma yang bersifat basalt dari astenosfer naik ke permukaan bumi melalui tepi lempeng divergen. Tepi lempeng divergen merupakan celah memanjang yang mencapai ribuan kilometer dan umumnya terdapat di tengah-tengah samudra. Magma yang keluar pada dasar samudra akan bersentuhan dengan air akan membentuk punggung tengah samudra mid oceanic ridges. Baca juga Apa saja Gejala dan Macam-macam Vulkanisme? 3. Vulkanisme pada Tepi Lempeng Konvergen Vulkanisme dapat terjadi pada zona konvergensi antara lempeng samudra dengan samudra atau samudra dengan benua. Magma yang keluar pada tepian lempeng konvergen memiliki viskositas dan tekanan yang tinggi, sehingga menghasilkan daya erupsi yang eksplosif ledakan. Adapun bahan yang dihasilkan dalam bentuk piroklastika, seperti bom, lapili, batu apung, pasir, dan debu. 4. Vulkanisme Intra Plate Vulkanisme intra plate merupakan vulkanisme yang terjadi di tengah-tengah suatu lempeng. Magma yang terbentuk diakibatkan oleh konsentrasi lokal bahan radioaktif dengan membentuk dapur magma lokal yang potensial hotspot. Magma pada vulkanisme intra plate keluar dengan tenang karena bersifat basalt. Apa dampak dari vulkanisme? Dampak atau akibat dari Vulkanisme Gejala vulkanisme tentu sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan di sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Nah, kira-kira apa saja ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan? a. Dampak Positif 1. Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya. 2. Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung. 3. Udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah dapat menjadi daya tarik wisata. 4. Uap yang dikeluarkan dari gejala panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi. 5. Hutan di lereng gunung mampu menahan erosi dan menyimpan air hujan. b. Dampak Negatif 1. Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan ,lahan pertanian, tanaman, bahkan hewan di sekitar gunung api. 2. Bahan yang dikeluarkan gunung berapi biasanya menumpuk dipuncak dan lereng-lereng gunung. Pada waktu hujan bahan-bahan ini terbawa oleh air hujan menjadi lahar dingin. Lahar dingin akan merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai,lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Lahar dingin juga menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir. 3. Abu vulkanik yang biasanya menyebar secara luas juga dapat mangganggu dan mebahayakan penerbangan. 4. Material ekshalasi berupa gas beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979, sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas beracun. Credits Photo Sumber Cari Artikel Lainnya
Dampak akibat positif yang terjadi dampak adaya peristiwa vulkanisme ini beberapa besar sehubungan tentang bentukan alam dampak adanya kegiatan tektonisme tersebut sendiri, laksana gunung, lembah, jurang dan beda sebagainya. Artikel Terkait: Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dampak Negatif Aktivitas Tektonisme

Ilustrasi Aktivitas Vulkanisme. Foto iStockVulkanisme adalah peristiwa alam yang berkaitan dengan pembentukan gunung api, yaitu pergerakan magma di kulit bumi litosfer yang menyusup ke lapisan lebih atas atau ke luar permukaan dari aktivitas vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung api, yaitu keluarnya magma dari perut bumi. Letusan gunung api membawa dampak bagi manusia, baik yang positif maupun positif dari vulkanisme antara lain Menyuburkan lahan pertanian, terutama di sekitar atau di lereng pegunungan akibat tumpukan debu vulkanik yang terjadi pada saat berbagai jenis batuan yang menjadi bahan galian industri, misalnya andesit, basalt, dan mineral-mineral logam dan non-logam yang bernilai tinggi, seperti emas, baja, dan itu, dampak negatif dari vulkanisme adalah mendatangkan bencana yang besar, misalnya letusan gunung api yang menimbulkan awan panas dan lava pijar yang membara sehingga dapat menghanguskan pemukiman, lingkungan, dan bahkan menimbulkan korban Aktivitas VulkanismeGejala Aktivitas Vulkanisme. Foto iStockDikutip dari Pocket Shortcut SMA Soshum oleh Tim Solusi Cerdas, gejala vulkanisme mencakup peristiwa intrusi magma dan ekstrusi magma. Intrusi magma adalah proses penerobosan magma ke dalam lapisan litosfer, tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi. Bentuk intrusi magma adalah sebagai berikut. Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma karena penurunan suhunya yang sangat yaitu batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa intrusi atau sill, yaitu sisipan magma yang membeku di antara dua lapisan litosfer tidak cembung dan relatif tipis serta atau dike/retas, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau yaitu gang yang relatif kecil dan merupakan cabang gang. Diaterma, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan magma adalah peristiwa menyusupnya magma ke luar permukaan bumi yang menyebabkan terbentuknya gunung api. Ekstrusi magma juga dikenal dengan istilah erupsi. Erupsi berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma dibedakan menjadi erupsi linier, erupsi areal, dan erupsi Aktivitas VulkanismeMacam-Macam Aktivitas Vulkanisme. Foto iStockDikutip dari CMS Cara Menguasai Soal Geografi SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan yang ditulis oleh Santi Kurniasih, berikut macam-macam aktivitas vulkanisme. 1. Dinamika Litosfer dengan Aktivitas VulkanismeVulkanisme berhubungan erat dengan keluarnya magma menuju permukaan bumi. Magma adalah substansi cair pijar yang terdapat di dalam bumi sebagai akibat pencairan lokal oleh panas interior bumi pada kerak bumi bagian bawah yang berbatasan dengan astenosfer. Magma keluar melalui celah atau patahan pada kerak bumi. Celah dan retakan banyak terdapat pada tepian lempeng yang merupakan tempat terjadinya aktivitas Vulkanisme pada Tepi Lempeng Divergen Tepi lempeng divergen merupakan celah memanjang mencapai ribuan kilometer dan umumnya terdapat di tengah-tengah celah inilah magma dari astenosfer naik ke permukaan bumi pada dasar samudra. Akibat magma bersentuhan dengan air, terbentuk lava bantal yang apabila mengalami penumpukan akan membentuk punggung tengah Vulkanisme pada Tepi Lempeng KonvergenKonvergensi lempeng benua dengan benua tidak menimbulkan vulkanisme karena tidak ada zona subduksi, sehingga tidak terjadi pelepasan hanya terjadi pada zona konvergensi antara lempeng samudra dengan lempeng samudra atau lempeng samudra dengan lempeng magma pada tepian lempeng konvergen menghasilkan magma dengan viskositas dan tekanan gas tinggi sehingga menghasilkan daya erupsi yang bersifat eksplosif ledakan.4. Vulkanisme Intra PlateVulkanisme merupakan aktivitas vulkanik yang terjadi di tengah-tengah suatu lempeng. Magma terbentuk akibat konsentrasi lokal bahan radioaktif dengan membentuk dapur magma lokal yang potensial. Magma pada intra plate bersifat basalt sehingga keluar dengan api terbentuk akibat vulkanisme, proses naiknya magma dari dalam bumi yang mendesak bagian litosfer hingga sampai di permukaan bumi. Bahan-bahan yang dihasilkan dari letusan gunung api dapat berupa bahan padat seperti lava pijar, lahar, bahan-bahan lepas yang disebut piroklastika, dan bahan gas yang keluar dari gunung api yang disebut eksalasi.

Penjelasan dengan adanya alat transportasi modern mau itu air, darat, udara membuat orang gampang berpergian kesana kemari. Jawaban diposting oleh: Bgdo123 Dampak positif adanya alat transportasi air, darat,udara

- Peristiwa vulkanisme atau kegunuapian tidak hanya menimbulkan kerugian, tetapi juga manfaat. Peristiwa vulkanisme sendiri kerap terjadi di Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak di duniaAkibatnya, peristiwa vulkanisme seolah tidak lepas dari kehidupan masyarakat Tanah Air serta membuat orang-orang terbiasa dengan keberadaannya, terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di sekitar wilayah gunung berapi. Namun, sebelum mengetahui tentang manfaat vulkanisme ada baiknya memahami terlebih dahulu apa itu dan Gejala Vulkanisme Buku Geologi Tata Lingkungan 2019 menuliskan bahwa vulkanisme merupakan peristiwa yang berkaitan dengan keluarnya magma ke permukaan bumi melalui rekahan kerak bumi atau melalui sebuah pipa sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Peristiwa ini dimana biasanya terjadi bersamaan dengan letusan gunung Koesoemadinata 1997, dalam buku Geologi Tata Lingkungan, gunung api adalah lubang atau saluran yang menghubungkan suatu wadah berisi bahan yang disebut magma. Sementara itu, menurut Matahamuel 1982, gunung api merupakan suatu bentuk timbulan di muka bumi, pada umumnya berbentuk kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah ataupun bukit yang diakibatkan oleh penerobosan magma ke permukaan vulkanisme, menurut buku Pengetahuan Sosial Geografi 2004, disebut juga sebagai kegiatan kegunungapian karena berhubungan dengan aktivitas magma. Aktivitas magma sendiri terbagi menjadi dua, yakni intrusi magma dan ekstrusi atau erupsi magma. Instrusi magma adalah kondisi dimana magma berjalan ke atas melewati lapisan-lapisan litosfer, namun tidak sampai ke permukaan bumi. Sementara itu, ekstrusi magma adalah peristiwa keluarnya magma dari dapur magma mencapai magma Inilah fase yang dinamakan sebagai erupsi atau letusan gunung api. Semakin kuat tekanan gas dari dalam dapur magma, semburan letusan makin terjadi erupsi gunung api, material-material hasil letusan akan terkumpul di kiri kanan kawah kepundan. Kemudian material tersebut membentuk bangunan alam berupa kerucut vulkan yang tingginya beribu-ribu meter. Gejala awal dari adanya vulkanisme bisa ditandai dengan terdengar gemuruh akibat naiknya magma; panas magma menimbulkan asap tebal; suhu sekitar kawah naik; sumber air mengering; tanaman mendadak layu atau kering; hewan-hewan turun dari gunung akibat naiknya suhu permukaan tanah. Infografik SC Vulkanisme. Manfaat Vulkanisme dan Dampak Positifnya Peristiwa vulkanisme memberikan dampak positif dan negatif pada lingkungan. Beberapa dampak positif dari vulkanisme menurut laman yakni sebagai berikut Tanah yang dilalui abu vulkanis menjadi subur dan baik untuk bercocok tanam. Timbulnya mata air yang mengandung poly mineral. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sebagai penambang pasir. Hutan yang rusak akibat dari letusan akan segera tergantikan dengan pepohonan baru yang membuat suatu ekosistem baru. Berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis. Batuan yang meluap ketika letusan bermanfaat sebagai bahan bangunan. Keluarnya getser atau mata air panas yang baik untuk kesehatan. Timbulnya tenaga panas bumi yang beguna untuk pembangkit energi listrik. Munculnya sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan sebagainya. Selain beberapa dampak positif yang telah disebutkan, vulkanisme juga memiliki berbagai manfaat. Berdasarkan buku Pengetahuan Sosial Geografi 2004, berikut manfaat vulkanisme Sumber dari segala macam mineral-mineral logam dan non logam yang bernilai tinggi, misalnya emas, baja, belerang, tembaga, dan lain sebagainya. Terbentuknya areal pertanian dan perkebunan yang subur dengan iklim sejuk dan dapat menghasilkan tanaman yang bervariasi akibat tumpukan vulkanik yang terjadi pada saat erupsi. Terbentuknya daerah wisata yang indah dengan panorama gunung api dan kepundan yang aktif, lembah-lembah curam, serta danau kepundan. Terbentuknya berbagai jenis batuan yang menjadi bahan galian industri seperti batu andesit, basalt, dan granit. Baca juga Mengenal Vulkanisme pada Gunung Api, Proses, Gejala, dan Jenisnya Apa Perbedaan Tektonisme, Vulkanisme, dan Seisme? Ketahui Bahaya Jika Gunung Api Meletus & Apa yang Harus Dilakukan? - Pendidikan Kontributor Nirmala Eka MaharaniPenulis Nirmala Eka MaharaniEditor Yonada Nancy PARAMARTAPositif subur 2.bertambahnya barang tambang 3.menjalin silaturahmi bagi negara korban vulkanisme negatif 1.menyebabkan korban jiwa 2.merusak kondisi alam sekitar 3.debu vulkanik'y membuat sesak nafas – Ada dampak positif dan juga negatif akibat adanya gejala vulkanisme. Vulkanisme termasuk ke dalam proses endogen yang berupa tekanan terhadap lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma. Selain vukanisme, ada pula tektonisme dan gempa yang merupakan rangkaian proses alamiah yang saling terhubung satu sama lainnya. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai dampak dari gejala vulkanisme yang positif dan negatif atau yang menyebabkan kerugian, Adjarian. Baca Juga Bahaya Abu Vulkanik dari Gunung Meletus Gejala vulkanisme termasuk proses endogen yang bisa mengubah morfologi atau raut muka bumi. Vulkanisme terjadi akibat adanya aktivitas magma di dalam litosfer, sampai keluar permukaan bumi. Magma sendiri merupakan silikat pijar cair yang terdiri dari berbagai bahan padat, cairan, dan gas. “Gejala vulkanisme bisa mengubah morfologi atau raut muka bumi.” Banyaksekali bahan galian atau barang tambang yang ada di dalam perut Bumi dan akan ikut keluar ke permukaan Bumi mengikuti peristiwa vulkanisme. Dampak Negatif. Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang akan ditimbulkan dari adanya peristiwa vulkanisme ini. Berikut ini merupakan dampak negatif yang akan terjadi akibat peristiwa Pengertian Tektonisme merupakan salah satu dari jenis tenaga endogen. Tenaga endogen sendiri merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang terjadi akibat adanya suhu panas pada inti bumi. Tektonisme merupakan tenaga- tenaga yang dihasilkan dari lempeng- lempeng bumi. Tektonisme juga terjadi akibat adanya gerakan di dalam bumi. Gerakan ini menghasilkan tekanan yang sifatnya menarik, mendorong, horizontal maupun dari gerakan-gerakan ini maka terjadi lipatan dan juga patahan di permukaan terjadinya lipatan dan juga patahan ini maka relief di permukaan bumi menjadi tidak rata. Hasil dari patahan dan lipatan ini berupa pegunungan, perbukitan, gunung, bukit, lembah, maupun jurang. Tektonisme tentu memberikan banyak pengaruh bagi kehidupan yang ada di Bumi. Mengenai dampak dari tektonisme, kita akan mebahasnya secara lebih detail pada artikel merupakan salah satu jenis dari tenaga yang ada di dalam bumi. Di bawah kerak bumi ini terdapat banyak lempeng- lempeng yang menyusun bumi. Gerakan lempeng- lempeng ini tentu akan menyebabkan getaran yang bisa dirasakan sampai permukaan bumi. Dengan demikian ada banyak dampak yang dapat ditimbulkan dari tektonisme ini. Dampak dari tektonisme bisa saja berupa dampak positif maupun dampak negatif. Mengenai dampak yang ditimbulkan memang sebagian besar adalah dampak yang merugikan, namun ada pula dampak yang berupa dampak positif. Untuk lebih mengetahui tentang dampak positif dan negatif tektonisme, berikut ini adalah Positif Aktivitas TektonismePeristiwa tektonisme yang terjadi di bumi memiliki berbagai dampak. Meskipun secara umum kita melihat bahwa tektonisme banyak menimbulkan dampak negatif, namun ternyata tektonisme memiliki dampak positif bagi negara. Beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari aktivitas tektonisme antara lain sebagai berikutPembentuk gunung, baik gunung api maupun tidak berapiAktivitas tektonisme yang terjadi di bumi akan membawa dampak salah satunya adalah terbentuknya relief- relief permukaan bumi yang tidak rata, seperti gunung, pegunungan, bukit dan perbukitan dan juga lembah maupun jurang. Relief- relief muka bumi ini merupakan keuntungan tersendiri bagi makhluk hidup, baik manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Selain karena keindahan alamnya, relief juga mendatangkan keuntungan tempat-tempat sumber tambangAktivitas tektonisme merupakan aktivitas yang ada di permukaan bumi. aktivitas ini menyebabkan berbagai bentuk permukaan bumi, seperti lipatan dan juga patahan. Akibat adanya lipatan dan patahan ini maka hasil bumi akan mudah terlihat ke atas. Maksudnya adalah banyak logam- logam yang ada di dalam bumi yang akan terlihat sehingga menimbulkan tambang- tambang baru. Berbagai tambang seperti emas, timah, tembaga, dan logam-logam lainnya akan ditemukan, baik dari gunung maupun dari permukaan bumi yang berupa cekungan. Tambang- tambang ini tentu memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai sumber daya alam dan bisa juga menjadi sumber penghasilan bagi objek pemandangan alam yang indahBentukan- bentukan relief permukaan bumi merupakan objek pemandangan yang sangat indah. Bumi yang memiliki relief tidak rata ini menimbulkan pemandangan yang spektakuler. Bayangkan saja jika bumi rata, maka akan tidak begitu menarik. Relief seperti tonjolan dan juga cekungan ini merupakan bentukan dari aktivitas tektonisme. Keduanya memberikan warna yang sangat menarik sehingga menjadi objek pemandangan alam yang sangat beberapa dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tektonisme yang merupakan dampak positif. Dampak- dampak positif yang terjadi akibat adaya peristiwa vulkanisme ini sebagian besar berkaitan tentang bentukan alam akibat adanya aktivitas tektonisme itu sendiri, seperti gunung, lembah, jurang dan lain Negatif Aktivitas TektonismeSelain aktivitas tektonisme yang membawa dampak positif, akitivitas tektonisme juga akan membawa dampak negatif. Bahkan dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas tektonisme ini biasa kita temukan di sekitar tempet tinggal kita. Untuk lebih jelas mengenai dampak negatif dari aktivitas tektonisme antara lain sebagai berikutMenyebabkan gunung meletus atau mengalami erupsiDampak dari aktivitas tektonisme yang paling kelihatan adalah terjadinya aktivitas gunung berapi. Goncangan yang terjadi dari dalam bumi menyebabkan material- material yang tersimpan rapi di dalam bumi menjadi bergejolak dan memungkinkan untuk keluar melalui pipa yang ada di dalam gunung. Apabila material- material ini telah keluar, maka gunung akan mengalami erupsi. Erupsi yang dilakukan oleh gunung berapi bisa berupa erupsi eksplosif maupun efusif. Tipe semburan yang menumpahkan material kemana- mana dengan intensitas yang besar, maka hal ini menjai sebuah kerugian bagi lahan pertanian atau perkebunanAktivitas tektonisme dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian maupun perkebunan. Hal ini juga masih berkaitan dengan aktivitas kegunungapian yang terjadi karena tektonisme. Aktivitas kegunungapian yang menyemburkan awan panas dengan jumlah yang besar akan dapat merusak tanaman-tanaman warga. Demikian juga dengan lahar panas yang jumlahnya berlebihan maka akan menyebabkan banyak tanaman yang masti dan merusakkan lahan pertanian dan juga perkebunan milik masyarakat. Selain itu, aktivitas tektonisme juga menyebabkan lereng gunung bisa menjadi lebih curam. Jika lebih curam, maka kawasan lereng tersebut tidak akan dapat untuk terjadinya bencana alam yang banyak merugikanAktivitas tektonisme juga menjadi sumber dari bencana alam lainnya. Beberapa bencana alam yang dapat terjadi adalah gempa bumi, tanah longsor, hingga bencana tsunami apabila gempa tektonik yang terjadi berpusat di laut dengan kedalaman yang tidak terlalu itulah beberapa dampak negatif yang terjadi akibat aktivitas tektonisme di dalam bumi. Dampak-dampak negatif dari tektonisme ini sebagian besar berhubungan dengan kegunungapian yang terbentuk karena adanya tektonisme. Gunung-gunung yang terbentuk akibat tektonisme bisa berupa gunung api maupun bukan. Aktivitas tektonisme sendiri juga bisa terjadi di daratan maupun di lautan atau beberapa informasi yang dapat kami sampaikan mengenai dampak positif dan negatif tektonisme, baik dampak positif dan juga dampak negatif. Alam memang selalu memiliki aktivitasnya sendiri, maka dari itulah kita manusia sebagai pengelola bumi harus berhati- hati jangan sampai merugikan alam ini. Semoga artikel ini bermanfaat.
Nah kira-kira apa saja ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan? Dampak Positif 1) Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya. 2) Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.
Vulkanisme – Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dari 127 gunung api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan seismik yang merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG. Cincin api pasifik tempat banyak gunung berapi berada, gunung-gunung Indonesia berada di kawasan tersebut. Secara geologis, Indonesia terletak di antara empat benturan lempeng tektonik, yang membuatnya banyak ditumbuhi gunung api. Gunung berapi dapat meletus dan mengeluarkan magma, abu vulkanik, dan tefra. Selain memberikan dampak kepada bencana erupsi gunung api, aktivitas gunung berapi juga menyuburkan tanah, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata. Indonesia memiliki tiga jenis gunung berapi, gunung api tipe A, B dan C. Selain gunung berapi di darat, Indonesia juga memiliki gunung berapi bawah laut. Gunung berapi bawah laut ini tidak terlihat kasat mata di permukaan dan tersembunyi jauh di dasar laut atau samudra, dan dapat menimbulkan bencana alam. Penelitian gunung api bawah laut masih sangat jarang dilakukan. Dalam sejarah, beberapa gunung berapi di Indonesia meletus dahsyat dan menyebabkan banyak korban jiwa bahkan mengubah kehidupan di sekitarnya. Gunung berapi diketahui masih aktif dan sering erupsi. Di Indonesia, terdapat gunung api yang aktif dengan rata-rata 100 tahun, 50 tahun, dan di bawah 10 tahunan. Gunung Galunggung merupakan contoh letusan gunung berapi dengan ritme rata-rata sekitar 100 tahun sekali. Gunung berapi yang meletusnya 50 tahun sekali contohnya Gunung Agung. Sementara di bawah 10 tahunan, contohnya Gunung Merapi, Ibu, Dukono. Salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia adalah Merapi. Siklus erupsi gunung Merapi terbilang rutin terjadi tiap 2 dan 5 tahun. Tercatat sejak tahun 1548, gunung Merapi telah meletus sebanyak 68 kali. Letusan tahun 2010 merupakan erupsi bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km. Dalam waktu kurun waktu 800 tahun, Indonesia menghasilkan tiga kaldera raksasa yaitu Kaldera Gunung Api Rinjani pada tahun 1257, Gunung api Tambora tahun 1815, dan Gunung Api Krakatau tahun 1883. Selain itu, letusan gunung yang terkenal dengan kedahsyatannya adalah gunung Kelud, Galunggung, Toba, dan Papandayan. Di antara yang lain, letusan eksplosif Toba sekitar 73 ribu tahun yang lalu lebih besar dari Tambora tahun 1815, dan memiliki Indeks Eksploitasi Gunung Berapi 8. Besarnya letusan super ini dan penyebaran luas Youngest Toba Tuff YTT di inti laut di Samudra Hindia, Laut Arab, dan Laut China Selatan telah memicu perdebatan berkelanjutan mengenai dampak global dan regionalnya terhadap iklim, ekosistem, dan populasi manusia prasejarah. Berikut ini adalah ulasan lengkap seputar vulkanisme, simak informasinya! Pengertian Vulkanisme1. Intrusi Magma2. Ekstrusi MagmaTipe Letusan1. Letusan Tipe Hawaii2. Letusan Tipe Stromboli3. Letusan Tipe Vulkano4. Letusan Tipe Merapi5. Letusan Tipe Perret atau Plinian6. Letusan Tipe Pelee7. Letusan Tipe Sint VincentFenomena Lain Pasca Vulkanisme1. Sumbat Lava2. Kaldera dan Danau Kaldera3. Plato Lava4. Geyser dan Mata Air PanasDampak Positif dan Negatif Gunung Berapi1. Dampak Positif2. Dampak Negatif Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma ke permukaan bumi. Peristiwa vulkanisme berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu pergerakan magma dari dalam litosfera yang menyusup kelapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma Batholit. Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi. Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam dan ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Perbedaan letak ini merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan yang terjadi. Pada umumnya, dapur magma yang dalam menimbulkan letusan yang lebih kuat daripada yang letaknya dangkal. Magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat batuan, cairan, dan gas yang berada di dalam lapisan kulit bumi litosfer. Berbagai macam gas yang terkandung dalam magma antara lain uap air, Oksida Belerang SO2, Gas Hidrokarbon atau Asam Klorida HCL, Gas Hidrosulfat atau Asam Sulfat H2SO4. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Ada dua bentuk gerakan magma yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma. 1. Intrusi Magma Intrusi magma yaitu terobosan magma ke dalam lapisan-lapisan litosfera, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi lima, antara lain Batholit, yaitu dapur magma. Intrusi datar sill atau lempeng intrusi, yaitu magma yang menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. Gang korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup danmembeku di sela-sela lipatan korok. Diatrema adalah lubang pipa di antara dapur magma dan kepundan gunung api yang bentuknya seperti silinder memanjang. Bentukan hasil intrusi magma merupakan sumber mineral yang yang sangat penting artinya secara ekonomi. Dikarenakan di daerah intrusi itu seringkali didapati berbagai mineral seperti intan, tembaga, besi, emas, perak dan mineral logam serta non logam lainnya. 2. Ekstrusi Magma Ekstrusi magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi sampai di atas ke permukaan bumi. Materi hasil ekstrusi magma dapat berupa Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan bumi. Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yang ada di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain dengan air, sehingga membentuk lumpur. Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik. Ekhalasi gas yaitu material berupa gas asam arang seperti fumarole sumber uap air dan zat lemas, solfatar sumber gas belereng, dan mofet gas asam arang. Ekstrusi identik dengan erupsi atau letusan gunung api yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan atau rekahan atau lubang kawah suatu gunung api. Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-bahan padat Eflata/Piroklastika berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik bersama-sama dengan gas dan fluida. Menurut tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi tiga, yakni Erupsi linear, yaitu peristiwa keluarnya magma melalui celah atau retakan yang memanjang, sehingga membentuk deretan gunung api. Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi, kemudian magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada di atasnya, sehingga membentuk lubang yang besar di permukaan bumi. Erupsi sentral, jika letusan yang terjadi keluar melalui sebuah lubang yang membentuk gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu sebagai berikut Gunung api perisai Shield Volcanoes, yaitu sebuah gunung api yang beralas luas dan berlereng landai, merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contohnya, gunung api yang tersebar di Kepulauan Hawaii. Gunung api maar, merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya sekali saja. Contohnya, Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah. Gunung api strato atau kerucut, merupakan hasil campuran, efusif dan eksplosif yang berulangkali. Gunung api ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis. Akibat erupsi yang berpindah-pindah pusatnya, menyebabkan di sana sini terbentuk kerucut-kerucut gunung-api, sehingga bentuk gunung api tersebut tidak teratur. Sebagian besar gunung api di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut. Contoh Gunung Api Strato adalah Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, Tangkuban Perahu, dan Gunung Fujiyama di Jepang. Tipe Letusan Setelah memahami pengertian vulkanisme, terdapat pula tipe luasan. Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu 1. Letusan Tipe Hawaii Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii. 2. Letusan Tipe Stromboli Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaituletusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius Italia, dan Gunung Raung Jawa. 3. Letusan Tipe Vulkano Letusan tipe ini mengeluarkan material padat ,seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahanpadat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur. 4. Letusan Tipe Merapi Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas gloedwolk atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya. 5. Letusan Tipe Perret atau Plinian Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusaklingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada 18 Mei 1980. 6. Letusan Tipe Pelee Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus. 7. Letusan Tipe Sint Vincent Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh Gunung Kelud yang meletus pada 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada 1902. Fenomena Lain Pasca Vulkanisme Selain gunung api yang dihasilkan dari aktivitas ekstrusi magma, ada beberapa fenomena alam lain yang terbentuk dari proses lanjutan atau pasca vulkanisme. Kenampakan tersebut antara lain kaldera, danau kaldera, plato lava, geyser, dan kolam lumpur. 1. Sumbat Lava Fenomena pasca vulkanisme pertama adalah Sumbat Lava. Kenampakan ini terjadi ketika lava yang padat dalam pipavulkanik yang padam menjadi massa yang resistan. Beberapa waktu kemudian, bagian dari kerucut vulkanik yang terdiri atas materi yang kurang resistan menjadi lapuk dan terkikis, yang tertinggal hanya sumbat lava. Ukuran sumbat lava ini bisa sangat besar hingg menyerupai bukit. Salah satu contohnya yaitu Menara Setan di Wyoming, USA. 2. Kaldera dan Danau Kaldera Kaldera adalah cekungan besar yang ada di puncak gunung. Kenampakan ini terjadi akibat letusan yang sangat dahsyat dan meninggalkan lubang yang besar. Jika lubang ini kemudian terisi air akan membentuk danau kaldera. 3. Plato Lava Kenampakan ini terjadi karena magma yang keluar bersifat encer, sehingga mampu menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas dan lama- kelamaan secara perlahan lava ini membeku hingga membentuk suatu dataran tinggi yang disebut plato. 4. Geyser dan Mata Air Panas Di kawasan vulkanik, air tanah bisa dipanaskan oleh magma. Air yang terpanaskan ini bisa muncul ke permukaan dengan tenaga eksplosif, inilah yang disebut geyser. Jika air ini keluar melalui aliran air di celah batuan, terbentuklah mata air panas. Adapun geyser merupakan air panas yang memancar secara periodik. Dampak Positif dan Negatif Gunung Berapi Keberadaan gunung berapi di suatu daerah, selain menimbulkan dampak negatif berupa bencana, seperti letusan, gas beracun dan tanah longsor yang selalu mengancam penduduk sekitarnya, ternyata dapat pula membawa dampak positif berupa manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut 1. Dampak Positif Gunung api membentuk suatu kerucut raksasa yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim sekitarnya, sehingga membuat tanah akan menjadi sangat subur karena batuan dan mineral yang membentuk komposisi tanah yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan. Selain itu, air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Bila air meresap dan mengalir kedalam tanah bersentuhan dengan sumber panas dari magma, akan terbentuklah suatu sumber mata air panas, sedangkan pada bagian tanah yang lebih rendah sebagai mata air biasa. Dengan banyak mata air di sekitar gunung api dan lebatnya hutan dan tumbuh-tumbuhan lainnya, akan membentuk suatu lingkungan yang sejuk dan bermanfaat bagi penduduk yang hidup di sekitarnya membentuk perkebunan dan pesawahan, akan menambah indahnya pemandangan dan bertambah segarnya udara di sekitarnya. Keberadaan suatu gunung api itu akan menghasilkan hutan alam, sehingga menghasilkan hasil hutan yang melimpah, serta dengan segala isinya berupa makhluk hidup sebagai sumber daya flora dan fauna, serta bahan galian yang membentuk gunung api tersebut. Adapun dampak positif gunung berapi dapat dirinci sebagai berikut Sebagai sumber energi, sebab sumber panas dari gunung berapi dapat dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PLTPB seperti yang terdapat di Gunung Kamojang di Jawa Barat dan Gunung Dieng di Jawa Tengah. Sebagai sumber mineral dan bahan galian, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung. Sebagai objek wisata dan olahraga, misalnya hiking, climbing, layang gantung, dan bersepeda gunung. Sebagai daerah pertanian yang subur, hal ini disebabkan material yang dikeluarkan oleh gunung berapi banyak mengandung unsur dan mineral yang dapat membuat tanah di sekitarnya menjadi subur dan mengalami peremajaan. Sebagai daerah hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena adanya penghalang berupa gunung atau pegunungan, sehingga daerah gunung berapi merupakan tempat yang berfungsi hidrologis bagi daerah sekitarnya. Sebagai sumber plasma nutfah, karena variasi ketinggian secara vertikal dari gunung berapi dapat mengakibatkan plasma nutfah yang hidup menjadi sangat bervariasi pula. 2. Dampak Negatif Selain memberikan pengaruh positif, letusan gunungapi juga dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan dan lingkungan. Beribu orang banyak yang meninggal dan beberapa ternak mati serta beribu hektare kebun dan sawah ladang hancur akibat letusan gunung api. Bencana dan bahaya letusan gunung api berpengaruh secara langsung dan tidak langsung serta dapat merusak bagi kehidupan. Bahaya langsung adalah bahaya yang diakibatkan oleh material yang dikeluarkan secara langsung oleh gunung api itu. Daerah rawan bencana yang akan terlanda oleh pengaruh langsung ini mencakup daerah sekitar puncak dalam kawah dan berkembang ke daerah lainnya di sekitar kawah, dengan jangkauan yang dilanda dapat mencapai lebih dari 10 km. Bila kawah berisi air akan membentuk danau kawah dan airnya ada yang netral dengan derajat keasamannya 7 atau bersifat asam dengan derajat keasamannya kurang dari 7 dan bercampur dengan air sungai, air sungai tidak dapat digunakan untuk keperluan irigasi, minuman ternak, terlebih lagi untuk diminum oleh manusia karena dapat merusak gigi para penduduk. Hal ini disebabkan karena mengonsumsi air yang mengandung fluor F sangat tinggi dan bila kekurangan yodium akan mengakibatkan penyakit gondok, sedangkan lontaran abu gunung api pada saat letusan juga mangancam keselamatan penerbangan karena abu letusan itu mengganggu penglihatan pesawat. Sebaran letusan gunung api ini akan sangat luas dari beberapa meter sampai ratusan kilometer. Nah, itulah penjelasan seputar vulkanisme. Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang vulkanisme agar bisa memahaminya secara penuh. Selamat membaca. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. BACA JUGA 5 Penyebab Pencemaran Air, Cegah dan Buat Lingkungan Air Lebih Baik! Manfaat Menghemat Energi bagi Lingkungan, Ekonomi, dan Kesehatan Penelitian Geografi Metode dan Langkah-Langkah Penelitian Pengertian Reboisasi Manfaat dan Persiapan Gerakan Reboisasi Pola Aliran Sungai Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sedangkandampak negatif karena aktivitas vulkanisme adalah lava yang dikeluarkan gunungapi sangat panas dan berbahaya, abu vulkanis dapat merusak tanaman, letusan erupsi gunungapi dapat langsung menimbulkan terjadinya pengertian tsunami. Contoh Vulkanisme Adapun untuk contoh aktifitas dalam vulkanisme misalnya saja; Indonesia
Pengaruhvulkanisme terhadap kehidupan dapat menguntungkan tetapi dapat juga merugikan. Dampak positif vulkanisme adalah sebagai berikut. Abu vulkanik yang dikeluarkan bersifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya. Hal itu berarti meningkatkan produksi pertanian daerah di sekitarnya. Gejala pasca vulkanik merupakan objek wisata yang menarik. 41Mp.
  • s3n69l0xno.pages.dev/534
  • s3n69l0xno.pages.dev/509
  • s3n69l0xno.pages.dev/652
  • s3n69l0xno.pages.dev/397
  • s3n69l0xno.pages.dev/109
  • s3n69l0xno.pages.dev/149
  • s3n69l0xno.pages.dev/728
  • s3n69l0xno.pages.dev/282
  • s3n69l0xno.pages.dev/199
  • s3n69l0xno.pages.dev/81
  • s3n69l0xno.pages.dev/27
  • s3n69l0xno.pages.dev/256
  • s3n69l0xno.pages.dev/597
  • s3n69l0xno.pages.dev/809
  • s3n69l0xno.pages.dev/551
  • dampak positif dan negatif vulkanisme